Selasa, 06 Oktober 2009

Padang ku sayang, oh Padang ku malang....

Gempa berkekuatan 7.6 Skala Richter (SR) melanda wilayah Sumatera Barat. Gempa terjadi pukul 17.16 WIB. Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) menyebutkan gempa terjadi pada kedalaman 71 km, di 0.84 LS-99.65 BT atau 57 km barat daya Pariaman, Sumatera Barat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat setidaknya ada 200 orang korban tewas dan 500 bangunan hancur akibat gempa berkekuatan 7,6 Scala Richter yang mengguncang Sumatera Barat, Rabu (30/9) sore.

Beberapa mal dan pusat perbelanjaan besar di pusat Kota Padang ambruk. Plaza Andalas misalnya, sebagian tembok dan atapnya runtuh, serta terbakar. Begitu juga dengan Basko Mal yang berlokasi di Jl Air Padang. Bagian belakang Mal itu runtuh. Data sementara, 75 orang tewas akibat peristiwa ini. Diperkirakan jumlah korban tewas akan terus bertambah.

Pemerintah segera menetapkan tanggap darurat dan mananggung kebutuhan korban gempa hingga dua bulan mendatang. Sebanyak Rp100 miliar dana disiapkan sebagai dana awal. Adapun jumlah total yang disiapkan akan jauh lebih besar dibanding anggaran penanganan gempa Tasikmalaya sebesar Rp 1,7 triliun. Demikian antara lain hasil rapat kabinet tentang persiapan tanggap darurat gempa Sumbar, Rabu (30/9/2009). Rapat berlangsung di kediaman dinas Wapres Jusuf Kalla, Jl Diponegoro, Jakarta.

“Kita akan drop dulu ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dana Rp 100 miliar. Tapi totalnya akan lebih besar dari gempa Tasikmalaya yang Rp 1,7 triliun,” papar Menko Kesra Aburizal Bakrie. Gempa tektonik berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR), Rabu (30/9) pukul 17:16 WIB, yang mengguncang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dirasakan kuat di sejumlah daerah seperti Medan, Riau, Bengkulu dan Jambi, bahkan hingga Malaysia.

Kantor Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa tersebut terjadi pada episentrum 0,84 lintang selatan (LS) dan 99,65 bujur timur (BT). Pusat gempa itu berada pada 57 km barat laut Pariaman Provinsi Sumbar, dengan kedalaman 71 km. Angkatan Laut telah menggeser rumahsakit terapung dari Surabaya menuju Padang. Sementara itu pemda di sekeliling Sumbar sikap mengirim bantuan. Gubernur Sumsel Alex memberangkatkan tim medis dan batuan lainnya.

Tim kesehatan ini terdiri dari 4 dokter, 10 paramedis, 2 asisten apoteker, 2 survei land, 1 tenaga administrasi, 1 orang komunikator radio, serta 4 sopir. Mereka juga membawa obat-obatan, alat kesehatan, serta makanan kesehatan, menggunakan empat mobil. “Ini bantuan cepat. Bantuan selanjutnya menunggu kebijakan Pak Gubernur (Alex Noerdin, red),” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sumsel, Agustiar Effendy. “Tim akan bergabung dengan tim kesehatan lainnya di kota Padang,” tambahnya.

Gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) itu diperkirakan lebih hebat dibanding gempa Tasikmalaya, beberapa waktu lalu. Banyak rumah di Pariaman dan Padang hancur, termasuk rumah sakit dan bandara. Beberapa rumah juga terbakar, termasuk Pasar Raya. Dampak gempa juga mengakibatkan aktivitas perekonomian lumpuh total. Warga memilih menyelamatkan diri dan menghindari sejumlah bangunan bertingkat. Seperti di pusat perbelanjaan di Padang, Medan, dan Pekanbaru, warga memilih untuk keluar dari gedung dan mengindari benda-benda yang dapat mengakibatkan luka-luka.

Selengkapnya...