Liputan6.com, Jakarta: Sebagai bagian dari penanganan krisis, International Monetary Fund (IMF) akan melaksanakan alokasi special drawing right (SDR) untuk memperkuat likuiditas global pada 2009. Satu hal, "Alokasi SDR bukanlah fasilitas pinjaman IMF seperti yang diterima Indonesia saat krisis moneter pada 1997-1998 silam," kata Deputi Gubernur Hartadi A. Sarwono dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Sabtu (22/8).
Sebelumnya diberitakan, IMF telah menyetujui suntikan dana kepada negara-negara anggotanya sebesar US$250 miliar atau Rp 2500 triliun (kurs Rp 10.000 per dolar AS). Berdasarkan siaran pers IMF No. 09/283, keputusan itu merupakan kelanjutan rapat Dewan Gubernur IMF (7/8). Dikabarkan, Indonesia mendapat jatah SDR 1,54 miliar, setara dengan US$2,4 miliar atau Rp 24 triliun.
Hartadi menambahkan, alokasi ini adalah untuk semua negara anggota IMF dan semata-mata merupakan bagian dari upaya global untuk menanggulangi krisis melalui penyediaan likuiditas global terganggu akibat krisis.
SDR adalah cadangan devisa internasional yang diciptakan pada 1969 sebagai tambahan cadangan devisa negara-negara anggota IMF. Pemanfaatan SDR tersebut tak memerlukan syarat-syarat tertentu, melainkan tergantung pada kebutuhan masing-masing negara anggota melalui mekanisme pertukaran dengan negara-negara IMF lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar