Liputan6.com, Kathmandu: Jika pria menikahi seorang janda asal Nepal, akan mendapatkan uang insentif sebesar 650 dolar AS atau sekitar Rp 6,5 juta dari pemerintah setempat. Siapa yang tak mau? Bulan lalu, sebuah koalisi mengumumkan rencananya untuk memberikan uang insentif kepada laki-laki yang menikahi janda. Sejumlah aksi protes pun berdatangan dari berbagai pihak.
Dilansir Reuters belum lama ini, sekitar 200 orang perempuan berdemo di Ibu Kota Nepal untuk mengadukan kejahatan pemerintah, yakni membayar uang insentif pada laki-laki yang menikahi janda. "Kamu tidak bisa menjual ibumu! Dan kita tidak ingin mas kawin pemerintah," teriak seorang perempuan di depan kantor perdana menteri.
Durga Neupane, panitia demo yang juga seorang janda mengatakan para aktivis akan mengerahkan seluruh janda di Himalaya jika pemerintah gagal memberi keputusan pada Jumat mendatang. "Jika pemerintah tidak bisa menyelesaikan masalah ini, kami akan mengumpulkan semua janda dari seluruh negara dan mengatur protes lagi," ujarnya.
Menurut pemerintah, insentif ini bertujuan untuk membantu para janda dari masalah sosial dan budaya yang terjadi di negara yang mayoritas masyarakatnya beragama Hindu tersebut. Namun, menurut Neupane hal itu justru akan membuat para janda sengsara. Sebab, laki-laki akan menikahinya hanya demi uang kemudian meninggalkannya. Seharusnya, untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah memberikan pekerjaan, kesehatan, dan pendidikan yang layak kepada para janda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar